02064 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082000800122084001400130100003200144245009400176250001400270300002800284650001500312520131600327264003601643336002101679337003001700338002301730990001101753990001101764990001101775INLIS00000000001950520230109030756 a0010-0123000388ta230109 g 0 ind  a978-602-262-401-1 a023 a023 MAK b1 aMakmur, TestianiePengarang1 aBudaya Kerja Pustakawan di Era Digitalisasi :bPerspektif Organisasi, Relasi dan Individu aCetakan 1 aviii, 134 halaman ;c23 4aPustakawan aBudaya Kerja Pustakawan di Era Digitalisasi Perspektif Organisasi, Relasi dan Individu Dunia perpustakaan saat ini mengalami persaingan sangat ketat, apalagi ASEAN akan menjadi pasar bebas (Masyarakat Ekonomi Asean). Oleh karena itu, dibutuhkan budaya kerja di perpustakaan. Tanpa budaya kerja, fundamental untuk membangun sumber daya pustakawan seutuhnya dalam rangka mendukung misi induknya bisa tidak terwujud. Budaya kerja merupakan syarat utama bagi perkembangan perpustakaan yang berskala internasional. Hal tersebut harus didukung oleh berbagai elemen yang terdapat di organisasi, relasi dan individu itu sendiri. Upaya ini penting dilakukan karena sekali lagi tujuan membangun budaya kerja pustakawan di era digital; bukan sekadar budaya tersebut berbeda dengan budaya kerja perpustakaan lain. juga bukan sekedar budaya kerja yang kuat atau lemah. Lebih dari itu, tujuan membangun budaya kerja agar perpustakaan bisa meningkatkan produktivitas kerja, membentuk perilaku kerja serta membantu anggota-anggota organisasi sense of belonging terhadap organisasi. Kemudian memberi dampak bagi pustakawan atau perpustakaan karena dituntut memiliki keunggulan secara internasional baik melalui perencanaan kerja maupun misi perpustakaan visioner sehingga mampu bersaing secara regional dan Internasional. aYogyakarta :bGraha Ilmu,c2015 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa pelantara 2rdacarrieralembar a069016 a069017 a069018