02000 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132100002300148245009700171250001400268300005300282650001500335264003600350336002100386337003000407338002300437520122900460990001101689990001101700990001101711INLIS00000000001949420230111085610 a0010-0123000377ta230111 g 0 ind  a978-602-262-459-2 a336.2 a336.2 SOE b1 aSoeradiePengarang1 aBendaharawan Pemerintah :bOptimalisasi Tugas dan Peranannya Sebagai Pemotong/Pemungut Pajak aCetakan 1 avii + 242 halaman :bIlustrasi [Grafik] ;c25 Cm 4aPerpajakan aYogyakarta :bGraha Ilmu,c2015 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar aBendaharawan Pemerintah Beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami defisit keseimbangan primer pada APBN. Fungsi APBN sebagai stimulus fiskal kian merosot karena belanja menggelembung, tetapi productivitya rendah. Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi membuat kinerja sektor pajak tertatih-tatih. Realisasi penerimaan pajak hanya sekitar setengah dari target yang ditentukan. Mengantisipasi kondisi tersebut, reformasi fiskal menjadi keniscayaan. Reformasi fiskal yang dimaksud mencakup aspek penerimaan dan belanja negara. Dari aspek penerimaan belanja negara. Dari aspek penerimaan, reformasi mencakup kelembagaan dan kebijakan perpajakan, serta upaya intensification ekster sifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak harus terus ditingkatkan. Untuk itu, sosialisasi dan upgrading mengenai aturan perpajakan bagi para bendaharawan sangat diperlukan agar para bendaharawan tidak melakukan kesalahan dalam melaksanakan pemungutan pajak yang menjadi bagian tugas pokoknya sebagai pengelola keuangan negara. Kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para bendaharawan maupun pinak-pinak yang menekuni bidang perpajakan untuk meningkatkan wawasan dan ilmu yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugasnya . a069142 a069143 a069144