02105 2200289 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001100118084001700129100002600146245008200172250001500254300001400269650002100283700002400304520134000328264004001668336002101708337003001729338002301759990001101782990001101793990001101804INLIS00000000001942020230109083948 a0010-0123000303ta230109 0 ind  a979-692-375-0 a371.12 a371.12 MUL m1 aMulyasa, EePengarang1 aMenjadi Guru Profesional :bMenciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan aCetakan 15 a232 ;c23 4aGuru Profesional0 aMukhlisePenyunting aSetelah Nagasaki dan Hiroshima dibom atom oleh sekutu, langkah pertama yang dilakukan pemerintah Jepang adalah menghitung jumlah guru dan dokter yang tersisa. Mereka membangun kembali bangsanya yang porakporanda itu dimulai dari bidang pendidikan dan kesehatan. Hasilnya sangat menakjubkan, selama kurang dari 20 tahun, Jepang berhasil mensejajarkan negaranya dengan Negara-negara maju lainnya di dunia. Kisah nyata tersebut menunjukkan betapa besar peran guru dalam membangun bangsa. Tapi itu di Jepang, di Indonesia posisi guru kurang diperhitungkan bahkan cenderung dikesampingkan. Parahnya lagi, profesionalisme guru di Indonesia umumnya belum tampak. Karena itu, jika anda ingin menjadikan guru atau sudah menjadi guru, jadilah sosok profesional yang kreatif dan menyenangkan. Membenahi profesionalisme guru adalah awal yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan, dalam kerangka itulah buku ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan berbagai prinsip dasar, kompetensi, dan profesionalisme guru. Untuk merangsang sikap kreatif dan profesional tersebut, buku ini tidak hanya bicara masalah pencerdasan intelektual (IQ), tapi mencakup kecerdasan emosional (EQ), kreativitas (EQ), dan spiritual (SQ). Dalam pembahasannya juga buku ini sengaja menawarkan cara-cara praktis agar bukan saja mudah dipahami tapi juga mudah diterapkan. aBandung :bRemaja Rosdakarya,c2017 2rdacontentaText 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar a068928 a068927 a068926