01598 2200217 4500001002100000005001500021008004100036035002000077082001100097084001700108100001700125245000900142260003700151300002200188520110900210650001801319990001101337990001101348990001101359990001001370INLIS00000000000210920220302091229220302 g 0 ind  a0010-0621001709 a152.05 a152.05 EBE e aEbel, Nicola1 aEros aYogyakarta :bPohon Sukma,c2003 a81 hlm. ;c18 cm. aSERI GAGASAN hSIKOANALiSIS Seks dapat menjelma sebagai hal yang terbaik maupun terburuk dalam hubungan antarmanusia-dari hubungan asmara hingga pedofilia. Lantas, bagaimanakah kita dapat memahami kegairahan seksual dan kaitannya dengan cinta serta perhatian? Freud menyebut Eros untuk konsepnya tentang insting kehidupan dorongan untuk melestarikan diri dan menghasilkan keturunan. Jika diperhatikan, paling jauh aktivitas imajinatif, hasrat seksual, dan cinta, semuanya melibatkan hubungan yang rumit di dalam diri manusia dan antarmanusia. Namun, adakah perbedaan antara lamunan dan karya imajinatif? Bagaimana bentuk-bentuk kegairahan seksual tertentu membiarkan aspek-aspek destruktif dari diri, dan kemanusiaan orang lain, berlalu begitu saja? Nicola Abel-Hirsch menjelajahi konsep-konsep tentang Eros dengan tiga pertanyaan penting: Apakah seksualitas? Apakah cinta? Dan apakah imajinasi itu? Nicola Abel-Hirsch adalah seorang psikoanalis pada British Psychoanalytical Society. Dia mendalami studi Social Policy and Social Work Studies pada LSE dan kini bekerja praktik secara mandiri di London. yl 4aPsikoanalisis a032022 a032023 a032024 a08493