04155 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245003300097100001700130260003100147300002400178020001800202084001700220520359200237082001103829650001803840990001103858990001103869990001103880990001103891990001103902INLIS00000000000176320220304111250 a0010-0621001363220304 g 0 ind 1 aKewirausahaan Yang Berproses1 aMutis, Thoby aJakarta :bGrasindo,c1995 a86 hlm. ;c23,5 cm. a979-5535-7-14 a338.07 MUT k aKEWIRAUSAHAAN YANG BERPROSESPresiden Soeharto dalam dua kesempatanyang berbeda pada awal bulan Februari 1995, menegaskan kembali pentingnya upaya-upaya dalam masyarakat untuk menggerakkan kreativitas dalam bidang kewirausahaan. Himbauan kepala negara tentang upaya kegiatan meningkatkan kemampuan kewirausahaan yang digerakkan oleh kalangan wirausahawan memang menarik untuk dikaji secara saksama dalam pengembangan perekonomian Indonesia di masa depan. Presiden menegaskan bahwa pembangunan kita akan berkelanjutan di masa mendatang jika masyarakat Indonesia memiliki lapisan wirausahawan yang tangguh, besar, baik yang berasal dari kelas menengah ke atas maupun lapisan bawah.Kreativitas kewirausahawan rasanya sejalan dengan trend yang menggejala di negara-negara maju dan sedang berkembang, yang mana golongan wirausahawan semakin menonjol memainkan peranan strategis dan bermutu dalam masyarakat. Dalam proses pengernbangan kewirausaharvan dewasa ini, kita perlu melakukan kajian banding dengan pengalaman yang terjadi di negara-negara lain Pada tahun tujuh puluhan ternyata banyak negara sudah bertekad mengembangkan kaderisasi wirausahawan yang tangguh. Salah satu bukti tekad mereka adalah bahwa mereka berhasil menyusun kurikulum khusus tentang kewirausaharvan untuk semua mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen. Bahwa mata kuliah kewirausahawan dimasukhan ke dalam kurikulum inti (core curriculum). Selain itu, sering digelar aneka lomba untuk kalangan pemuda dan mahasiswa untuk meningkatkan apresiasi yang berkelanjutan atas pemahaman kewirausaan hawan. Di tanah air kita pada tahun-tahun terakhir ini mata kuliah kewirausahawan sudah mulai diperkenalkan pada jurusan ekonorni, baik di lingkungan universitas maupun di sekolah-sekolah tingkat manajemen khusus untuk mahasiswa program SI dan S2. Perkembangan perkuliahan kewirausahawan di lingkunkungan pendidikan tinggi mengisyaratkan sedang berlangsung suatu penambahan paradigma dalam dunia pendidikan tinggi. Dari aspek ini dapat dikatakan bahwa para pengelola pendidikan tinggi menunjukkan sensitivitas mereka terhadap perubahaan lingkungan sesuai dengan tuntutan zaman sehingga sejak dini para mahasiswa dipersiapkan agar lebih mampu mengambil prakarsa, memacu semangat swadaya yang kreatif Dengan demikian, para mahasiswa lebih siap menjadi kader kewirausahawan yang tangguh, karena mereka kelak mampu memanfaatkan pelbagai peluang yang dihadapi untuk menjadi peluang bisnis yang bernilai tambah secara berkelanjutan. Sensitivitas di bidang kewirausawanan bersumber dari aneka pengalaman yang teruji para praktisi bisnis di lapangan dan para pakar manajemen yang senantiasa mengerti perkembangan ekonorni global . Oleh karena itu, mata kuliahkewirausahawan merupakan hasil pengkajian atas kontrbinasi dua pendekatan khas kewirausahawanan. Pendekatan pertama, bertolak dari pendekatan analisa ilmiah dalam lingkup logika rasional. Namun- ternyata pendekatan ini terbukti tidak memadai untuk menggerakkan roda kewirausahawan. Dibutuhkan kombinasi dengan pendekatan kedua. Yang didasarkan atas pembaharuan dan kekuatan yang lebih dari intuisi profesional yang terus berproses yang kadang kala jauh dari logika rasional. Kombinasi dua pendekatan ini merupakan rahasia dari seluk-heluk keberhasilan para partisi bisnis mempunyai reputasi nasionai atau internasional. Dan menjadi ideal pendekatan ilmu kewirausahawan yang sejati. Kombinasi pendekatan logika rasional-ilmiah dan logika intuitif irasronal untuk menjadi penyesuaikan diri dengan pelbagai peluang bisnis dalam konteks dan relevansi bisnis yang berproses.(libra) a338.07 4aKewirausahaan a032608 a032605 a032606 a032607 a032609