03679 2200289 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245004100097100002400138250001400162260003700176300002300213020001800236084001700254520300500271082001103276650001503287650001503302863000603317990001103323990001103334990001103345990001103356990001103367990001103378INLIS00000000000154120220318110016 a0010-0621001141220318 g 0 ind 1 aIlmu Budaya Dasar :bSuatu Pengantar1 aSoelaeman, Munandar aRevisi IV aBandung :bRefika Aditama,c2005 a246 hlm. ;c24 cm. a979-96055-8-x a306.07 SOE i aILMU BUDAYA DASARBuku ini berjudul Ilmu Butaya Dasar Suatu Pengatar karena yang disajikan di dalamnya meliputi berbagai pemikiran dan pembicaraan di sekitar kebudayaan yang menunjang terciptanya suatu wawasan ilmu budaya dasar. Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU) diberikan kepada mahasiswa- mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri atau swasta, bertujuan untuk mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran, dan apresiasi terhadap lingkungan budaya. Hal ini penting diSebabkan oleh dua hal,1. Tema-tema ilmu budaya dasar merupakan tema-tema inti permasalahan dasar manusia yang dialami dan dihadapi seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Sidang Depdikbud yang rneliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan keadilan, kegelisahan dan harapan. 2. Pada zaman sekarang terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan masalah sikap dan perilaku moralnya sendiri terhadap sesama manusia. Yang ada dalam pikiran ilmuwan adalah menguak tabir aspek ontologis dan epistemologi demi mencapai kelezatan lridup materialnya saja. Ilmuwan dalam menerapkan ilmunya (segi aksiologinya) sering mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak `ltalus`. Padahal, pembangunan nasional itu pada hakikatnya adalah pembangunan manusia. Untuk mengantisipasi apa yang dinyatakan di muka, maka penyusunan buku ini pun disiapkan dalam empat pokok penyajian, Bab I merupakan ruang lingkup ilmu budaya dasar. Bab II merupakan `jembatan` menuju kepada tema inti atau kepada germasalahan dasar manusia yang dialami dan atau dihadapi. Hal ini penting mengingat latar belakang mahasiswa yang sangat kurang mendapat pembahasan mengenai kebudayaan dengan segala permasalahannya, sebelum ia melangkah kepada ilmu budaya dasar. Bab III adalah inti dari tema ilmu budaya dasar. Dalam bab ini saya mengikuti pedoman yang telah diberikan oleh Konsorsium Antar-Bidang Depdikbud kepada perguruan tinggi melalui penataran penataran. Karena tema ilmu budaya dasar yang sangat mendasar, maka pembahasannya dilakukan dengan multi- disiplin (interdisiplin ilmu pengetahuan seperti pengetahuan budaya, filsafat, etika, dan agama). Di sini saya mengalami kesulitan karena begiru luasnya wawasan tema inti ilmu budaya dasar ini sehingga semua pengalaman waktu mengajar, berdiskusi dengan mahasiswa, atau pengalaman waktu mengajar, bercliskusi dengan mahasiswa, atau pengalaman hidup pun terefleksi dalam bab ini. Selanjutnya dilampirkan tulisan-tulisan ilmuwan Indonesia yang berkiprah dalam masalah humaniora sehingga memberikan wawasan yang jelas tentang konteks humaniora dengan bidang pendidikan, ilmu, dan pembangunan nasional. Disajikan pula lampiran tentang aturan teknis dan pola wawasan berpikir dalam kegiatan perkuliahan berupa pengamatan ringkas Dr. Sudjatmiko (seorang cendikiawan generalis) yang mampu berpikiran interdisipliner, yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam pola berpikir para mahasiswa. By-Epy a306.07 4aKebudayaan 4aPendidikan a9 a035093 a035093 a035094 a035095 a035096 a035097