03319 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245003100097100001200128260003400140300002200174020001800196084001700214520273500231082001102966650001402977650001902991990001103010990001103021990001103032990001103043990001103054INLIS00000000000152820220318110609 a0010-0621001128220318 g 0 ind 1 aDasar-Dasar Bercocok Tanam0 aSuhardi aYogyakarta :bKanisius,c1983 a28 hlm. ;c22 cm. a979-413-078-8 a631.45 SUH d aDASAR-DASAR BERCOCOK TANAM Dengan adanya tahap pembangunan Lima Tahun yang populer dengan istilah Pelita, kedudukan pendidikan Pertanian telah berlainan sama sekali dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dibuktikan setelah pe-lita I dan Pelita II terlampaui. Sekarang ini "pendidikan pertanian, di samping pendidikan formal yang diadakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian, seperti SPMA, SNAKMA, SKHMA dan sekolah-sekolah yang sederajat, banyak sekali pendidikan pertanian Non-Formal, yang dibina oleh usaha Swasta dengan aneka ragam bentuk, seperti: Do School Pertanian, Kursus pendidikan Taman Tani, Sekolah Tani Membangun dan masih banyak lagi yang mengarah ke Pendidikan pertanian. Lebih luas lagi ditambah peternakan, perikanan, dsb. Kesemuanya itu dianggap penting karena bidang pertanian dinilai sebagai suatu bidang yang bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. MengingaT pentingnya pendidikan pertanian, maka Do school Aksi Agraris Kanisius ingin menyumbangkan karyanya dengan menyusun buku Pertanian Umum dengan judur DASAR-DASAR BERCOCOK TANAM yang dapat dipeLajari oreh siapa saja yang berminat menambah pengetahuan pertanian demi memajukan usahanya dalam bidang pertanian/Perkebunan. Buku ini merupakan alat pembantu dan memberikan pengetahuan da-sar yang mutlak harus diketahui dikuasai oleh usahawan pertanian/perkebunan dan yang mempersiapkan diri untuk menjadi pengusaha pertanian/perkebunan. Oleh sebab itu buku ini dapat dipakai oleh sekolah-sekolah formal maupun non-formal, oreh para pengusaha dan calon-calonnya. Bagi mereka yang ingin berusaha keras dalam bidang pertanian, yang belum memiliki ilmu dasar pertanian, seharusnya mempunyai pengetahuan SLTP dan berpengalaman di bidang pertanian, sebab kalau tidak, akan sulit mempelajari. Untuk para guru SLTA yang membidangi ketrampilan pertanian, merupakan suatu alat pedagogis yang membebaskan guru-guru dari pekerjaan persiapan yang berat, sehingga kalau ada waktu iertuang dapatdipakai untuk tugas pendidikan yang lain, penyelidikan dan perkembangan. Mereka yang ingin belajar pertanian harus banyak belajar istilah-istilah pertanian, karena setiap bidang memiliki bahasanya sendiri. Jiwa peranian, yang ilmiah, tumbuh di kelas sekolah lebih dahulu. Buku ini diusahakan sistematis mungkin dan cukup padat isinya, maka setelah dibaca beberapa kali perlu direnungkan kembali untuk dimengerti isinya. Untuk memudahkan mengerti isinya dan mengingat kembali, setelah bab demi bab diberi daftar pertanyaan yang dianggap perlu, dengan maksud bagi para pembaca sebagai tes terhadap pengetahuannya. Karena ilmu pertanian berkembang begitu pesat, maka tidak mungkinlah satu buku akan memuat ilmu selengkapnya. (libra) a631.45 4aPertanian 4aBercocok Tanam a035112 a035108 a035109 a035110 a035111