03153 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245010700097100002700204260005300231300002300284020002200307084001700329520248000346082001102826650001902837990001102856990001102867990001102878990001102889990001102900INLIS00000000001236920220107080103 a0010-0721007628220107 g 0 ind 1 aPartai Syarikat Islam Indonesia :bKontestasi Politik Hingga Konflik Kekuasaan Elite /cHanta Yuda A.R1 aSubekti, Valina Singka aJakarta :bYayasan Pustaka Obor Indonesia,c2014 a235 hlm. ;c21 cm. a978-979-461-859-2 a324.02 SUB p aPartai Syarikat Islam Indonesia PSII yang berawal dari Syarikat Islam (SI) adalah organisasi pelopor gerakan kebangsaan pertama di Indonesia yang bergerak memperjuangkan kemerdekaan yang sifatnya lintas etnis, lintas kelas, dan berskala nasional. Sampai saat ini belum ada satu pun buku yang menggambarkan perjalanan politik PSII setelah kemerdekaan khususnya pada masa awal Orde Baru, yaitu ketika partai-partai harus berhadapan secara politik dan ideologis dengan pemerintah Orde Baru yang menghendaki restrukturisasi kepartaian melalui fusi tahun 1973. Seperti kita ketahui, periode Orde Baru dengan politik rejimentasinya yang intensif dan sistematis menjadi salah satu masa paling krusial dalam sejarah politik kepartaian, yang nantinya amat menentukan peran dan posisi partai dalam dinamika politik Indonesia. PSII dalam hal ini juga tidak luput dari terpaan torpedo rejimentasi politik Orde Baru.Terkait persoalan struktural, partai-partai politik (Islam) di Indonesia sampai saat ini agaknya masih belum maksimal melaksanakan fungsi-fungsi kepartaian sebagai kontribusi untuk penguatan demokrasi substantif. Konflik internal partai yang berujung pada perpecahan partai, sistem rekrutmen dan kaderisasi yang belum terukur, kurangnya pemahaman dan kemampuan elite partai menyerap dan menyalurkan aspirasi anggota dan pendukungnya, menguatnya oligarki politik dalam kepemimpinan partai, tata kelola administrasi dan keuangan partai yang kurang transparan, adalah beberapa hal yang memperlihatkan partai belum terkonsolidasi dengan baik.Konflik kepemimpinan PSII yang terjadi 40 tahun lalu yang menjadi fokus buku ini rupanya masih tetap menjadi fenomena kepartaian kita sampai hari ini. Konteks politik internal PSII agaknya masih relevan dengan persoalan struktural dan kultural yang dihadapi partai-partai politik kita saat ini. "Karya Valina Singka Subekti ini menggambarkan prisma Islam politik seperti tercermin dalam pengalaman PSII. Pembaca tidak hanya dapat menikmati political account yang tidak selalu menggembirakan tentang PSII, tetapi lebih lagi dapat berefleksi tentang realitas partai Islam. Karena itu, karya ini merupakan bacaan wajib tidak hanya bagi dosen dan mahasiswa yang ingin memahami dinamika dan prisma Islam politik dan partai Islam, tapi juga bagi pembaca umum yang berminat mengetahui realitas Islam politik. Tidak ragu lagi, karya ini merupakan kontribusi penting ke arah pengetahuan lebih mendalam tentang PSII dan Islam politik Indonesia. a324.02 4aPartai Politik a058512 a058511 a058513 a058514 a058515