01459 2200337 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245008700097100003200184260002800216300002300244020002200267084001700289520064500306082001100951650001400962650001400976990001000990990001101000990001101011990001101022990001101033990001101044990001101055990001101066990001101077990001101088990001101099990001101110INLIS00000000001233420220108094335 a0010-0721007593220108 g 0 ind 1 aKratos Minus Demos :bDemokrasi Indonesia, Catatan Dari Bawah /cSilitonga, Benget1 aPriyono, B. Herry [Et...Al] aMedan :bBAKUMSU,c2012 a328 hlm. ;c23 cm. a978-979-461-813-4 a321.08 PRI k aKratos Minus Demos : Demokrasi Indonesia, Catatan dari Bawah Demokrasi tak bisa berumah di angin. Triliunan uang terkuras, berbilang institusi tiruan dicangkokkan, dan pelbagai prosedur baru digulirkan tak membuat rakyat kian berdaya secara politik ekonomi. Perangkat keras demokrasi memang bisa dipoles, tapi perangkat lunaknya masih berjiwa tirani. Seperti contradictio in terminis, demokrasi berjalan dengan meninggalkan sang demos (rakyat jelata), bak Malin Kundang yang melupakan ibunya. Namun itulah kenyataan demokrasi Indonesia yang berkembang saat ini. Dan sosokdemokrasi seperti itu pula yang dikuatirkan oleh para pendiri bangsa. a321.08 4aDemokrasi 4aIndonesia a15031 a058436 a058431 a058432 a058433 a058434 a058435 a058435 a058431 a058432 a058433 a058434