11410 2200229 45000010021000000050015000210080041000360200022000770350020000990820016001190840022001351100014001572450064001712600042002353000023002775201081800300650001011118650002011128990001111148990001111159990001011170INLIS00000000001198220220209032916220209 g 0 ind  a978-979-797-229-5 a0010-0721007241 aR.297.122 1 aR.297.122 1 IND m aIndonesia1 aMukadimah Al`Quran Dan Tafsirnya (edisi Yang Disempurnakan) aJakarta :bKementrian Agama RI,c2010 a344 hlm. ;c26 cm. aAl-Qur an danTafsirnya Al-Qur an merupakan wahyu Allah yangdisampaikan kepada Nabi Muhammadsaw melalui Malaikat Jibril a.s., yangberfungsi sebagai hidayah ataupetunjuk bagi segenap manusia. NabiMuhammad saw sebagai pembawapesan-pesan Allah diberi tugas olehAllah untuk mensosialisasikan pesan-pesan Al-Qur`an kepada segenapmanusia. Nabi Muhammad telahmelaksanakan amanat ini dengansebaik-baiknya, melalui berbagai macamcara, antara lain:Pertama, mengajarkan bacaan Al-Qur ankepada para sahabatnya. Pada mulanyayang diajarkan adalah bacaanyang sesuai dengan dialek kabilahQuraisy. Namun setelah beberapa waktulamanya, Nabi membacakannya kepadapara sahabatnya dengan bacaan-bacaandalam versi lain yang sesuai dengandialek dari kabilah lain seperti dialekdari kabilah Tamim, Sa`d, Hawazin, danlain sebagainya, agar mereka bisamemilih sendiri mana bacaan yangpaling mudah bagi mereka.Kedua, Nabi mengambil beberapasahabatnya yang senior untuk bisamenggantikan beliau dalam pengajaranbacaan Al-Qur`an kepada sahabat yanglebih yunior, mengingat jumlah kaumMuslimin bertambah banyak. Di antaramereka adalah: Sahabat Abu Bakar,Umar, Usman, Ali bin Abi Talib, Ubaybin Ka`ab, Abdullah bin Mas`ud, danlain-lainnya.Ketiga, Nabi menugaskan kepadasebagian sahabatnya untukmengajarkan Al-Qur`an kepadakabilah-kabilah yang ada di sekitarMedinah, seperti pada kisah Perang Bi`rMa`unah.Keempat, Nabi menugaskan kepadasebagian sahabatnya untuk menuliskanAl-Qur`an ke dalam benda-benda yangbisa ditulis seperti pelepah kurma,batu-batu putih yang tipis, tulang-belulang, kulit binatang dan lainsebagainya. Diriwayatkan bahwa penuliswahyu berjumlah kurang lebih 40orang.Kelima, Nabi selalu menghimbau kepadapara sahabatnya untuk mempelajariAl-Qur`an atau mengajarkannya kepadaorang lain. Orang yang belajar danmengajarkan Al-Qur`an dikategorikanoleh Nabi sebagai orangorangyangterbaik.Keenam, Nabi menafsirkan Al-Qur`ankepada para sahabatnya melaluiberbagai macam penafsiran, baikdengan tindakan nyata atau penjelasansecara lisan terhadap beberapaungkapan yang ada dalam Al-Qur`an,sehingga ungkapan-ungkapan yangmasih global bisa diketahui maksud dantujuannya.Itulah beberapa hal yang terkait dengantanggung jawab dan kegiatan Nabidalam rangka sosialisasi Al-Qur`ankepada generasi pertama dalam Islam,sehingga pada saat Nabi meninggal,Al-Qur`an sudah selesai ditulis semua,banyak sahabat yang sudah hapal Al-Qur`an, dan mereka pun sudah banyakmengetahui isi dan kandungan Al-Qur`an sebagaimana yang dijelaskanoleh Nabi. Mereka adalah generasi yangtelah merefleksikan Al-Qur`an dalamkehidupan mereka sehingga merekalayak disebut sebagai generasi terbaik.Setelah masa Nabi ini, ilmu tafsirmengalami kemajuan yang cukup pesat,dimulai dari tafsirbil ma`sur, puncaknya pada masa IbnuJarir At- Tabari (w. 310 H) dengantafsirnya Jami`ul Bayan. Kemudianmuncul aliran dan corak tafsir lain, balkyang bercorak bahasa, fikih, tasawufdan lain sebagainya. Aliran-aliran dalamIslam seperti Syi`ah, Mu`tazilah, danKhawarij. mempunyai peran yang cukupberarti dalam memperkaya khazanahpenafsiran AI-Qur`an. Masa kejayaanpenafsiran Al-Qur`an berlangsungcukup lama, yaitu kira-kira sampai abadke-7 Hijrah. Setelah itu penafsiran Al-Qur`an mengalami stagnasi yang jugacukup lama. Pada masa stagnasi ini,penulisan tafsir tidak mengalamikemajuan yang berarti. Penulis tafsirhanya mengulang pemikiran lamadengan meringkas kitab tafsir terdahuluatau memberikan komentar atas tafsirterdahulu.Kemudian bersamaan denganmunculnya kesadaran baru di duniaIslam, yaitu sekitar pertengahan abadke-19 dan seterusnya, muncul gagasanuntuk menggali api Islam melaluipenafsiran Al-Qur`an, Tafsir Al-Manarsebagai karya perpaduan antarasemangat pembaharuan JamaluddinAl-Afgani, lalu kemerdekaan berpikirnyaMuhammad Abduh yang menggunakanmetode balagi bercorak hida idenganpena Rasyid Rida yangkental dengan nuansa tafsir adalahsalah satu dari sedikit tafsir yangmenggugah banyak kalangan untukmenafsirkan Al-Qur`an dengansemangat pengetahuan. Gaya penafsiranRasyid Rida akhimya ditiru oleh banyakpenafsir setelahnya, antara lain adalahTafsir Al-Maragi.Sebagaimana diketahui bahwa A1-Qur`an adalah kitab suci bukan untuksatu generasi saja tapi untuk beberapagenerasi, dan bukan untuk bangsa Arabsaja tapi untuk segenap umat manusia,termasuk di dalamnya adalah bangsaIndonesia terutama kaum Musliminnya,sebagaimana finnan Allah:Artinya: "AI-Qur an ini diwahyukankepadaku agar dengan itu aku memberiperingatan kepadamu dan kepada orangyang (Al-Qur an MO sampai kepadanya ".(al-An`am/6: 19)Mengingat Al-Qur`an adalah berbahasaArab, maka sosialisasinya hamsmenggunakan bahasa yang bisadipahami oleh pembaca Al-Qur`an dimanapun mereka berada. Dalam hal ini,para ulama di satu daerah mempunyaitanpung jawab yang besar dalammemasyarakatkan Al-Qur`an.Berkaitan dengan ini, DepartemenAgama Republik Indonesia mempunyaitugas sosialisasi Kitab Suci Al-Qur`anini kepada seluruh umat Islam diIndonesia. Salah satu cara sosialisasitersebut adalah denganmenerjemahkannya ke dalam bahasaIndonesia, dan yang sekarang sedangdikerjakan adalah penyempurnaanTafsir Departemen Agama. Dasarpemikiran tentang perlunyamengadakan penyempurnaan TafsirDepartemen Agama ini bahwabagaimanapun juga sebuah penafsiranterhadap teks keagamaan, dalam hal iniAl-Qur`an, adalah usaha manusia yangsangat terpengaruh oleh kondisi zamandi mana tafsir itu dibuat. Adanyaberbagai macam aliran dan corak dalamtafsir seperti tafsir yang bercorak fikih,bahasa, tasawuf dan lain sebagainyamemperlihatkan hal tersebut.Perkembangan zaman telah mendorongbeberapa pihak menyarankan untukmenyempurnakan kembali TafsirDepartemen Agama yang sudah ada. Halini bukan karena tafsir yang sudah adasudah tidak relevan lagi. Tafsir yangsudah ada masih relevan untuk kondisisaat ini, tapi ada beberapa hal yangperlu diperbaiki di sana-sini agarpembaca pada masa kini mendapatkanhal-hal yang baru dengan gaya bahasayang cocok untuk kondisi masa kinipula.Dengan melihat hal-hal tersebut makaMenteri Agama telah mengeluarkanSurat Keputusan Nomor 280 Tahun2003 tentang Pembentukan TimPenyempurnaan Al-Qur`an danTafsirnya Departemen Agama. TimPenyempurnaan Tafsir ini terdiri daripara cendikiawan dan ulama ahli Al-Qur`an yang menjadi guru besar diberbagai perguruan tinggi agama Islamdi Indonesia.Hal-hal yang diperbaikiDi bawah ini akan dijelaskan tentangbeberapa perbaikan yang telahdilakukan oleh Tim PenyempurnaanTafsir Departemen Agama.Susunan tafsir pada edisipenyempurnaan tidak berbcda dari`tafsir yang sudah ada, yaitu terdiridari mukadimah yang berisi tentang :nama sudah, tempat diturunkannya,banyaknya ayat, dan pokok-pokokisinya. Mukadimah akan dihadirkansetelah penyempurnaan atas ke-30 juztafsir selesai dilaksanakan. Setelah itupenyempurnaan tafsir dimulai denganmengetengahkan beberapa pembahasanyaitu dimulai dari judul, penulisankelompok ayat, terjemah, kosakata,munasabah, sabab nuzul, penafsirandandiakhiri dengan kesimpulan. Untuklebih jelasnya, baiklah dijelaskan di sinitentang perbaikan yang dilakukan olehTim Penyempurnaan Tafsir DepartemenAgama.Pertama: JudulSebelum memulai penafsiran, ada judulyang disesuaikan dengan kandungankelompok ayat yang akan ditafsirkan.Dalam tafsir penyempurnaan adaperbaikan judul dari segi strukturBahasa. Tim Pen yempurnaan Tafsirkadangkala merasa perlu untukmengubah judul jika hal itu diperlukan,misalnya judul yang ada kurang tepatdengan kandungan ayat-ayat yang akanditafsirkan.Kedua : Penulisan Kelompok AyatDalam penulisan kelompok ayat ini,rasm yang digunakan adalah rasm dariMushaf Standar Indonesia yang sudahbanyak beredar dan terakhir adalahmushaf yang ditulis ulang (juga MushafStandar Indonesia) yang diwakalkan dandisumbangkan oleh Yayasan "ImanJama " kepada Departemen Agama untukdicetak dan disebarluaskan. Dalamkelompok ayat ini, tidak banyakmengalami perubahan. Hanya jikakelompok ayatnya terlalu panjang,maka tim merasa perlu membagikelompok ayat tersebut menjadibeberapa kelompok dan setiapkelompok diberikan judul baru.Ketiga : TerjemahDalam menerjemahkan kelompok ayat,terjemah yang dipakai adalah AI-Qur`andan Terjemahnya edisi 2002 yang telahditerbitkan oleh Departemen Agamapada tahun 2004.Keempat : KosakataPada Al-Qur`an dan TafsirnyuDepartemen Agama lama tidak adapenyertaan kosakata ini. Dalam edisipenyempurnaan ini, tim merasa perlumengetengahkan unsur kosakata ini.Dalam penulisan kosakata, yangdiuraikan terlebih dahulu adalah artikata dasar dari kata tersebut, laludiuraikan pemakaian kata tersebutdalam Al-Qur`an dan kemudianmengetengahkan arti yang paling pasuntuk kata tersebut pada ayat yangsedang ditafsirkan. Kemudian jikakosakata tersebut diperlukan uraianyang lebih panjang, maka diuraikansehingga bisa memberi pengertian yangutuh tentang hal tersebut.MunasabahSebenamya ada beberapa bentukmunasabah atau keterkaitan antara ayatdengan ayat berikutnya atau antara satusurah dengan surah berikutnya. Sepertimunasabah antara satu surah dengansurah berikutnya, munasabah antaraawal surah dengan akhir surah,munasabah antara akhir surah denganawal surah berikutnya, munasabahantara satu ayat dengan ayatberikutnya, dan munasabah antarakelompok ayat dengan kelompok ayatberikutnya. Yang dipergunakan dalamtafsir ini adalah dua macam saja, yaitumunasabah antara satu surah dengansurah sebelumnya dan munasabahantara kelompok ayat dengan kelompokayat sebelumnya.Keenam : Sabab NuzulDalam tafsir penyempurnaan ini, sababnuzul dijadikan sub tema. Jika dalamkelompok ayat ada beberapa riwayattentang sabab nuzul maka sabab nuzulyang pertama yang dijadikan sub judul.Sedangkan sabab nuzul berikutnyacukup diterangkan dalam tafsir saja.Ketujuh : TafsirSecara garis besar penafsiran yangsudah ada tidak banyak mengalamiperubahan, karena masih cukupmemadai scbagaimana disinggung dimuka. Jika ada perbaikan adalah padaperbaikan redaksi, atau menulis ulangterhadap penjelasan yang sudah adatetapi tidak mengubah makna, ataumeringkas uraian yang sudah ada,membuang uraian yang tidak perlu atauuraian yang berulang-ulang, ataumembuang uraian yang tidak terkaitlangsung dengan ayat yang sedangditafsirkan, men-takhrij hadis atauungkapan yang belum di-takhrij, ataumengeluarkan hadis yang tidak sahih.Tafsir ini juga berusaha memasukkancorak tafsir `ilmi atau tafsir yangbernuansa rains dan teknologi secarasederhana sebagai refleksi ataskemajuan teknologi yang sedangberlangsung saat ini dan juga untukmengemukakan kepada beberapakalangan saintis bahwa Al-Qur`anberjalan seiring bahkan memacukemajuan teknologi. Dalam hal inikajian ayat-ayat kauniyah dilakukanoleh tim dari Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI).Kedelapan : KesimpulanTim juga banyak melakukan perbaikandalam kesimpulan. Karena tafsir inibercorak hida`i, maka dalamkesimpulan akhir tafsir ini jugaberusaha mengetengahkan sisi-sisihidayah dari ayat yang telahditafsirkan.


 4aIslam 4aTafsir Al`Quran a057233 a057238 a14680