na INLIS000000000011679 20211206112351 0010-0721006938 211206 0 ind Pedoman Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Museum Sutaarga, Moh. Amin Jakarta : Dirjen Kebudayaan, 1997 106 hlm. ; 21 cm. 690.288 SUT p PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN MUSEUM. Titik awal pembangunan permuseuman di Indonesia, dimulai dengan adanya Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Pusat (Museum Nasional) dan Museum Bali di Denpasar pada PELITA I.Pada PELITA 11 pembangunan pennuseuman telah mencapai 1 1 provinsi di Indonesia, dan pada awal PELITA III telah menjangkau 26 propinsi.Pembangunan dan pembinaan pennuseuman diteruskan, hingga pada akhir PELITA IV telah menghasilkan 21 UPT (Unit Pelaksana Teknis) Museum Negeri Provinsi, di samping 4 Museum Negeri Provinsi yang slap dl-UPT kan. Dan sampai akhir PELITA VI, seluruh provinsi di Indonesia telah mempunyai museum negeri provinsi. Sementara itu, museum-museum lokal yang ada sudah mulai dimasukkan ke dalam jaringan sistem pennuseuman, dan diberikan bantuan untuk pemugaran gedung, peningkatan usaha perawatan, serta penyajian koleksinya. Program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Permuseuman juga telah dilaksanakan secaa teratur dan terarah.Museum dewasa ini merupakan lembaga sosial-budaya yang serba kompleks. Pelbagai tenaga teknis administratif, edukatifkultural dan ilmiah, diperlukan untuk menjamin berfungsinya museum dalam masyarakat. Perawatan dan penyajian koleksi, hanya dapat dilaksanakan dengan sempurna, bila dilakukan oleh tenagatenaga yang terdidik dan teriatih dengan balk.Buku pedoman ini, di samping buku-buku yang sudah ada, yakni buku-buku teknis dan profesional terbitan UNESCO dan ICOM, mencoba berusaha untuk sekedar memberikan bantuan tahap pertama kepada para penyelenggara dan pengelola museum. Apalagi bagi mereka yang belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang permuseuman. Namun demikian, buku pedoman ini tidnk berpretensi sebagai buku yang bersifat serba lengkap. 690288 Musium Pengelolaan 017148