03127 2200361 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245002800097100002300125260003200148300002200180084001700202520234800219082001102567650001102578990001102589990001102600990001102611990001102622990001102633990001102644990001102655990001102666990001102677990001102688990001102699990001102710990001102721990001102732990001102743990001102754INLIS00000000001157220220414084813 a0010-0721006831220414 g 0 ind 1 aTanya Jawab Pemilu 20041 aSimanjuntak, Johny aSolo :bYayasan Atma,c2003 a45 hlm. ;c16 cm. a324.06 SIM t aTANYA JAWAB PEMILU 2004Pemilu tahun 2004 sangat strategis karena menjadi salah satu penentu nasib dan kelanjutan demokratisasi di Indonesia. Apakah bangsa ini akan menuju ke kehidupan yang demokratis atau masuk dalam kekacauan sosial yang mengarah pada perpecahan. Sebagai pemilu kedua pasca lengsernya rezim otorite Soeharto, kemungkinan Pemilu 2004 bisa menjadi momentum penting bagi pematangan demokrasimasyarakat, namun tanpa kedewasaan partai politik peserta pemilu dan massa pendukungnya, serta kesiapan penyelenggara pemilu dan masyarakat umum, maka ajang strategis ini bisa pula menimbulkan kondisi ketidakstabilan yang berkepanjangan. Amandemen UUD 1945 telah membawa implikasi adanya perbedaan yang mendasar antara Pemilu 1999 dan pemilu-pemilu sebelumnya dengan Pemilu 2004. Perbedaan tersebut antara lain menyangkut anggota MPR yang sebelumnya diisi oleh anggota DPrrtusandaerah dan utusan golongan, makadalam Pemilu 2004 anggota MPR akan terdiri dari anggota DPR dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Anggota DPD merupakan lembaga baru yang akan menggantikan utusan daerah, tetapi keberadaannya akan ditentukan dengan pemilihan langsung oleh rakyat di masing-masing provinsi. Selain itu, untuk pertama kali dalam sejaratr Republik Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden juga akan dipilih langsung oleh rakyat. Pemilihan secara langsung ini membutuhkan kedewasaan politik dari rakyat Indonesia sebab persaingan ketat antar calon pasangan presiden dan wakil presiden ini bisa menimbulkan benturan-benturan dengan kekerasan. Perubahan-perubahan aturan main pada penyelenggaraan pemilu 2004 ini secara otomatis menjadikan sebagian besar pemilih ditempatkan pada posisi pemilih pemula. Artinya mereka baru pertama kali menggunakan sistem pemilu yang baru itu. Oleh sebab itu, kebutuhan sosialisasi terhadap paket UU Politik yang mengatur pelaksanaan pemilu itu menjadipenting. Kecelakaan atau ketidaksuksesan pelaksanaan seringkali akibat peraturan itu gagal dipahami oleh masyarakat. Buku saku tentang Tanya Jawab Pemilu 2004 ini merupakan salah satu upaya pendidikan politik bagi rakyat terutama untuk menyongsong Pemilu 2004. Melalui buku ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang memadai bagi masyarakat pemilih sehingga pelaksanaan pemilu mendatang dapat berjalan dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.(libra) a324.06 4aPemilu a035934 a035931 a035932 a035933 a035935 a035936 a035937 a035938 a035939 a035940 a035941 a035942 a035943 a035944 a035945 a035942