03242 2200229 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245005600097100002000153260003800173300002300211084001400234520269000248082000802938650001102946990001102957990001102968990001102979990001102990990001103001INLIS00000000001146620221109085137 a0010-0721006725221109 0 ind 1 aLogika Scientifika :bPengantar Dialektika Dan Ilmu1 aPoespoprodjo, W aBandung :bPustaka Grafika,c1999 a271 hlm. ;c21 cm. a160 POE l aLogika Scientifika: Pengantar dialektika dan ilmu Berpikir yang baik adalah berpikir yang logis dialektis, yakni berpikir yang korek dan benar, berpikir yang dengan saksama menaati hukum-hukum pikiran dan sesuai dengan realitas karena selalu berdialektika dengan realitas, yakni selalu bertumpu atau bersauh, memperhatikan dan memperhitungkan realitas dengan seluruh kaitannya yang ada. dan mungkin ada. Evidensi-evidensi objektif harus senantiasa menjadi tumpuan pemikiran korek dan benar dari cara berpikir yang manapun juga. Masalah-masalah yang didiskusikan di sini adalah juga fundamental bagi pergaulan dengan ilmu dalam konteks rasionalitas stricto sensu dan ilmu dalam konteks rasionalitas lato sensu. Mengingat bahwa buku ini membicarakan logika, maka juga banyak soal filsafat manusia dan epistemologi yang tidak dapat kami bicarakan secara lengkap atau bahkan tidak sempat kami sentuh sama sekali. Apabila Anda hendak menemukan jawaban atas soal-soal tersebut, kami persilakan mencarinya di tempat lain. Insya Allah jika ada kesempatan, kami akan membicarakan soal-soal tersebut secara tersendiri. Kami sendiri sungguh mengusahakan kesempatan itu, karena di dalam konsepsi tentang manusia dan dalam konsepsi tentang tahu serta pengetahuan banyak hal ditentukan, bahkan di dalamnya keputusan keputusan filsafati (filosofscl beslissingen) telah terjadi. Kurangnya kecermatan akan mengakibatkan risiko yang luas dan serius dalam berbagai bidang. Di dalam buku ini kami sengaja juga menggunakan dan atau memberikan istilah asing, baik dalam bahasa Latin, Yunani, Inggris, maupun bahasa lainnya, meskipun kami tidak lupa memberikan pengertian atau istilahnya dalam bahasa Indonesia. Banyak istilah filsafat yang masih harus kita buat dalam bahasa kebangsaan kita. Akan tetapi pemasukan istilah-istilah asing tersebut juga kami maksudkan supaya dikenal karena istilah-istilah tersebut sering digunakan dalam buku-buku ilmiah. Tentang organisasi bahan dalam buku ini pun diikuti bentuk yang sistematis, yakni tema-tema logika didiskusikan menurut urutan prioritasnya. Sebagaimana layaknya pikiran yang sistematis, buku ini berusaha mengungkapkan rasionalitas semantik, rasionalitas dan rasionalitas metodologis. Rasionalitas semantik mencakup ciri keniscayaan untuk eksak di dalam penggunaan istilah-istilah konsep-konsep guna menghindari kedwiartian. Rasionalitas logis menunjuk pada konsistensi dalam seluruh tubuh pemikiran. Sedangkan rasionaiitas metodologis membahas justifikasi tentang cara khusus pernyataan--pernyataan dicapai dan dipaparkan dalam rangka rnewujudkan tujuan kehadiran buku ini. Selanjutnya karni akan selalu menerima teguran konstruktif tentang buku ini. yl a160 4aLogika a010603 a010604 a010605 a010606 a010607