01942 2200241 4500001002100000005001500021008004100036020002100077035002000098082000800118084001400126100002400140245005100164260004100215300003100256520132400287650001701611650002801628990001101656990001101667990001101678990001101689INLIS00000000001109020230316023853230316 g 0 ind  a978-602-8055-321 a0010-0721006349 a801 a801 RAT p1 aRatna, Nyoman Kutha1 aPostkolonialisme Indonesia :bRelevansi Sastra aYogyakarta :bPustaka Pelajar,c2008 axii + 497 halaman ;c21 cm aDikaitkan dengan perkembangan studi humaniora, perkembangan pesat Kajian Budaya (Cultural Studies) khususnya, di antara teori-teori postrukturalisme, teori postkolonialisme dianggap sebagai salah satu teori yang paling relevan sekaligus menarik minat. Alasannya, teori postkolonialisme memiliki kaitan erat dengan kolonialisme, imperialisme, orientalisme, dan berbagai isu yang berkaitan dengan kekuasaan. Bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan kaitannya dengan nasionalisme lah yang dianggap paling relevan. Sebagai varian postrukturalisme, postkolonialisme diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran dalam rangka menopang kesatuan bangsa. Buku ini diberi judul Postkolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra dengan pertimbangan bahwa: pertama, semua pembicaraan yang berkaitan dengan teori postkolonialisme mengacu pada implikasi kolonialisme Indonesia. Kedua, objeknya didominasi oleh masalah-masalah yang berkaitan dengan sastra, baik fiksi maupun nonfiksi. Masalah-masalah yang berkaitan dengan sejarah, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan pada umumnya berfungsi sebagai pendukung. Buku ini ditujukan bagi mahasiswa S2, dan S3 bidang ilmu humaniora, khususnya sastra. Meskipun demikian, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh para guru, dosen, dan masyarakat pada umumnya yang berminat dalam ilmu tersebut. 4aKesusastraan 4aTeori dan Kritik Sastra a074005 a074006 a074007 a074410