na INLIS000000000011028 20220217114051 0010-0721006287 220217 g 0 ind Kontruksi Dan Reproduksi Kebudayaan Abdullah, Irwan Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010 276 hlm. ; 24 cm. 979-2458-63-8 306 ABD k Kontruksi dan Reproduksi Kebudayaan Kebudayaan bukan saja merupakan istilah yang rumit, tetapi juga menyesatkan. Keyakinan bahwa kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan melalui simbol dari satu generasi ke generasi berikutnya, tidak selalu bisa dibuktikan. Kebudayaan sebagai sebuah konstruk justru keabsahannya mengalami gugatan sejalan dengan bergantinya generasi atau munculnya diferensiasi dalam masyarakat yang terus berubah. Tidak jarang kebudayaan menjadi alat bagi penegasan dan pembenaran suatu praktik. la tidak lagi diterima begitu saja dan diacu dalam sikap dan tingkah laku sebaliknya dipertanyakan, diubah, dan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan kelompok dalam usaha membangun sub-sub kebudayaan dalam sebuah kultur universal. Pergeseran konteks struktural, sejalan dengan globalisasi yang meluas dan intensif, menyebabkan kebudayaan menjadi komoditi yang dikonsumsi melalui simbol-simbol untuk menegaskan autentisitas dan batas-batas kelompok dalam rangka membedakan satu kelompok dengan yang lain. Ruang kebudayaan kemudian berisi nilai yang saling bertentangan. Di satu sisi, ia berpotensi memberikan kontribusi bagi Iahirnya keterbukaan dan demokrasi di dalam sikap dan tingkah laku. Di lain sisi, ia mengancam usaha-usaha konvensional bagi pelestarian budaya general. Perubahan konteks lokal ke global yang terjadi secara sistematis mensyaratkan perubahan perspektif ilmu sosial dalam melihat bagaimana makna mengalami kontruksi dan reproduksi dalam berbagai subkultur. Penelitian ke depan mensyaratkan suatu keterbukaan dalam memberi ruang pada ketidakteraturan, perbedaan, pertentangan, atau sesuatu yang nonsense dan nihillistik. 306 Ilmu Budaya 3