02534 2200241 4500001002100000005001500021035002000036245008000056100002000136260003500156300002300191020001800214084001800232520192400250082001102174650001002185650001102195700001302206008004102219990001002260990001102270990001102281INLIS00000000001092420220221024240 a0010-07210061831 aArgumen Puncak Allah :bKearifan Dan Dimensi Batin Hujjah Allah Al-Balighah0 aSyah Waliyullah aJakarta :bSerambi Ilmu,c2005 a700 hlm. ;c25 cm. a979-16-0080-5 a297.132 SYA a aArgumen Puncak Allah : Kearifan dan Dimensi Batin Kebahagiaan dan kemaslahatan manusia merupakan tujuan utama setiap hukum, termasuk hukum agama. Buku ini memaparkan alasan (hujjah) yang melatari setiap ketentuan agama. Ia menerangkan tingkatan makna yang lebih dalam dari simbol-simbol dan praktik-praktik tradisional, seraya memadukan pendekatan tekstual dan sisi mistik, intelektual, dan tradisional, sehingga muncul sebuah tafsir batin yang menarik terhadap simbol-simbol dan praktik-praktik tersebut. Melalui berbagai pendekatan, Syah Waliyullah berhasil menjelaskan nilai-nilai agama sebagai suatu panduan menyeluruh yang diturunkan untuk mewujudkan kebahagiaan atau kemaslahatan manusia. Ia memaparkan lapisan-lapisan pemaknaan yang dibentuk oleh para ahli teori hukum Islam dan para ahli linguistik. Ia berangkat lebih jauh dengan memaparkan makna yang lebih dalam dan sekadar pengertian lingustik murni. Ia menjelaskan berbagai aspek hukum Islam dan hadis-hadis Nabi dengan memasukkan aspek-aspek yang lebih halus, termasuk aspek mistik. Ia juga memberi perhatian khusus kepada aspek sosial dengan mengemukakan berbagai konsep sosial dan perkembangan peradaban manusia dan masa ke masa. Untuk mengetahui alasan puncak Allah dalam membebankan berbagai kewajiban, manusia harus memahami dan menyingkapkan makna-makna dari setiap tanda dan simbol (syedr) yang terhampar di seluruh semesta. Syah Waliyullah menyebut bukunya ini sebagai Hujjah Allah al-Balighah karena ia laksana sebuah cabang yang membentang dan pohon "argumen puncak Allah ". Syah Waliyullah lahir pada 4 Syawal 1214 H atau 21 Februari 1703.Hujjatulliih "Argumen Puncak Allah ", merupakan magnum opus-nya.Berkat pengetahuannya yang sangat luas, ia berhasil menghadirkan warisan intelektualdan spiritual Islam pada masanya, yang kemudian ia gunakan untuk menjelaskan hikmahdan makna-makna batin yang terkandung dalam hadis-hadis Nabi Muhammad saw. a297132 4aIslam 4aHadits0 aNurrudin220221 g 0 ind  a14109 a055059 a055054