04461 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245006000097100001700157260004400174300002300218020002200241084001700263520383000280082001104110650001404121650001704135990001104152990001104163990001104174990001104185990001104196INLIS00000000000100820220406023026 a0010-0621000608220406 g 0 ind 1 aLeadership and self-deception :bberpikir di luar kotak1 aLestari, P.A aJakarta :bGelora Aksara Pratama,c2007 a202 hlm. ;c22 cm. a978-979-015-538-1 a658.04 LES l aLEADERSHIP AND SELF-DECEPTION, BERPIKIR DI LUAR OTAK Sudah sejak lama perilaku menipu diri dibicarakan secara mendalam dalam karya-karya para filsuf, akademisi, dan para cendekiawan sebagai pertanyaan inti dalam ilmu pengetahuan tentangmanusia. Masyarakat pada umumnya tetap tidak menyadari masalah ini. Hal ini dianggap wajar meskipun perilaku menipu diri ini sangat menggejala sehingga menyentuh setiap aspek kehidupan. Menyentuh mungkin merupakan kata yang sangat lembut untuk menggambarkan pengaruhnya. Perilaku menipu diri ini bahkan benar-benar menentukan pengalaman seseorang dalam segala aspek kehidupannya. Sampai di mana perilaku ini menentukan pengalaman seseorang merupakan sublek buku ini, khususnya sampai dimana masalah pokok ini memengaruhi kepemimpinan. Untuk memberi Anda gambaran tentang apa yang akan kita bicarakan, pikirkan analogi berikut. Seorang bayi sedang belajar merangkak. Ia mulai dengan mendorong dirinya sendiri mundur di seputar rumah. Setelah merangkak mundur, ia terjepit di bawahfurnitur. Di situ ia mengamuk-menangis dan membenturkan kepalanya yang kecil pada sisi-sisi furnitur. Ia terjepit dan membenci keadaan ini. Jadi ia melakukan satu-satunya hal yang dapat dipikirkannya untuk membebaskan dirinya-ia mendorong lebih keras, yang hanya akan memperparah masalahnya. Ia semakin terjepit. Jika bayi ini dapat berbicara, ia akan menyalahkan furnitur tersebut sebagai penyebab masalahnya. Bagaimanapun, ia telah melakukan semua hal yang dapat dipikirkannya. Masalahnya tidak mungkin dirinyasendiri. Namun tentu saja, masalahnya adalah diri-nya sendiri, meskipun ia tidak dapat melihatnya. Memang benar, ia telah melakukan semua hal yang dapat dipikirkannya. Tapi inti mas alahnya adalah bahwa ia tidak dapat melihat bahwa dirinya adalah masalah itu sendiri. Dengan masalah semacam itu, semua hal yang dapat dipikirkannya tidak akan dapat menjadi solusi. Perilaku menipu diri itu seperri ini. Perilaku ini membutakan kita dalam melihat penyebab sebenarnya dari suatu masalah. Sekali kita dibutakan, semua "solusi " yang dapat kita pikirkan hanya akan membuat masalah itu semakin parah. Itulah mengapa perilaku menipu diri sangat dekat dengan kepemimpinan-karena kepemimpinan bertujuan untuk membuat segalanya menjadi lebih baik. Jika kita menipu diri, kepemimpinan kita akan rusak secaraperlahan di setiap kesempatan-dan bukan karena faktor lain. Kami menulis buku ini untuk mendidik orang tentang inti dari berbagai masalah ini-masalah yang selama ini hanya menjadi garapan para cendekiawan. Namun buku ini lebih dari sekadar membicarakan masalah itu. Buku ini juga menawarkan solusi dari masalah menipu diri. Pengalaman kami dalam mengajarkan mengenai perilaku menipu diri dan solusinya adalah bahwa orang menyadari bahwa pengetahuan ini membebaskan. Pengetahuan ini mempertajam pandangan, mengurangi perasaan konfl ik, menghidupkan semangat kerja sama tim, menggandakan akuntabilitas, meningkatkan kapasitas untuk mencapai hasil, dan memperdalam kepuasan serta kebahagiaan. Kami harap pengantar ke dalam masalah perilaku diri dan solusinya ini akan memberi orang kekuatan baru dalam semua bidang. Dalam berbagai organisasi yang bervariasi, seperti perusahaan bisnis, lingkungan tetangga, dan keluarga, yang paling dibutuhkan adalah orang yang tidak hanya memiliki pengaruh saja, tetapi mempunyai pengaruh untuk kebaikan. Catatan tentutg Buku ini Meskipun berdasarkan pada pengalaman nyata dalam pekerjaan kami dengan berbagai organisasi, tidak ada karakter atau organisasi di dalam buku ini yang mencerminkan karakter atau organisasi tertentu. Namun, informasi yang muncul tentang Ignaz Semmelweis adalah cerita sejarah nyata yang diambil dari buku Childbed Feuer: A Scieitific Biography of Isnaz Semmelweis, oleh K. Codell Carter dan Barbara R. Carter (Westport, Conn.:Greenwood Press. a658.04 4aManajemen 4aKepemimpinan a038402 a038404 a038400 a038401 a038403