02594 2200361 4500001002100000005001500021008004100036020001800077035002000095082001200115084001800127100002000145245002800165260003400193300002300227520179800250650001502048650001502063990001102078990001102089990001102100990001102111990001102122990001102133990001102144990001102155990001102166990001102177990001102188990001102199990001102210990001102221INLIS00000000000099820220812031320220812 g 0 ind  a979-672-896-6 a0010-0621000598 a306.072 a306.072 BUD l1 aBudiman, Hikmat1 aLubang Hitam Kebudayaan aYogyakarta :bKanisius,c2002 a285 hlm. ;c21 cm. aLUBANG HITAM KEBUDAYAAN. Kita kini hidup dalam sebuah era yang bergerak begitu cepat. Sejarah seperti sedang memutasikan diri menjadi kode-kode digitat yang dimampatkan dalam media. Batas antara yang reat dan tidak real makin tipis, dan kita hanyalah konsurnen pelbagai citra. Bagian terbesar dari kita kini tinggal sebagai gerombolan massa, mayoritas bungkam, sebuah tubang hitam yang menyerap overproduksi energi dan informasi dari media, dan yang secara antusias melahap permainan memikat tanda-tanda yang tanpa akhir. Akibatnya lebih jauh, distingsi antara petbagai budaya menyingkir, memberi jalan kepada gerombolan massa yang sangat besar yang bersimulasi dan bermain dengan overproduksi tanda-tanda.Sutit dimungkiri bahwa dari hari ke hari semakin sempit ruang dan kesadaran kita yang tidak bisa dijangkau oleh media dan budaya massa. Anda boleh menjadi apa saja, tetapi Anda tidak bisa hidup dalam ruang yang sepenuhnya bebas dari intrusi media dan budaya massa. Dari jurusan lain kita bisa pula mengatakan bahwa pada dasarnya budaya dan media massa telah membentuk sebuah tubang hitam kebudayaan yang menghisap siapa pun ke datamnya, tanpa pernah bisa keluar.Buku ini adatah satu bentuk respons positif terhadap situasi semacam itu. Di dalamnya bisa ditemui upaya untuk merekonstruksi pelbagai wacana intelektual tentang budaya massa, sekaligus sebuah kajian tentang posisi pelbagai wacana tersebut dalam masyarakat kontemporer Indonesia. Penutisnya secara kritis menganalisis relasi antara pertumbuhan pesat industri media massa dan resepsi besar-besaran masyarakat atas produk-produk budaya massa. Sambil secara konseptuat mempertahankan budaya massa di hadapan para penghujatnya, buku ini juga berhasil memperlihatkan pelbagai kelemahan mereka yang secara menggebu-gebu membelanya. aKebudayaan aPenelitian a038420 a038420 a038421 a038421 a038422 a038422 a038423 a038423 a038424 a038424 a044418 a044418 a044419 a044419