02817 2200325 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245001800097100002700115260003400142300002300176020002200199084001700221520210500238082001102343650001102354650001002365863000602375990001102381990001102392990001102403990001102414990001102425990001102436990001102447990001102458990001102469990001102480INLIS00000000000980320220809093530 a0010-0721005062220809 g 0 ind 1 aQuantum Ridha0 aMuhammad Khalid Tsabit aJakarta :bBumi Aksara,c2009 a357 hlm. ;c23 cm. a978-979-9392-19-0 a297.05 MUH q aQuantum Ridha adalah ketenteraman hati kepada Sang Maha Bijaksana, dan menyisihkan pilihan sendiri disertai kepasrahan. Tidak ada sesuatu yang lebih berat atas nafsu diri daripada keridhaan menerima qadha, sebab keridhaan menerima qadha bertentangan dengan nafsu diri (an-nafs) danhawa nafsunya (al-hawa). Maka beruntunglah hamba yang lebih mengutama-kan ridha Allah di atas kepuasan (keridhaan) pribadinya. (Ahmad Ar-Rifa i) Andai aku diberi doa yang mustajab, aku tidak akan memohon surga Firdaus, akan tetapi aku hanya ingin memohon keridhaan, sebab ia adalah penyegeraan surga di dunia. (Sa id An-Nabbahi) Barangsiapa yang tidak ridha menerima qadha ketetapan-Ku dan tidak sabar menghadapi cobaan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit-Ku dan carilah tuhan selain Aku. (Hadis Qudsi) Seorang hamba tidak akan sampai ke ridha kecuali dengan ridha, dan la tidak akan mencapai kelugasan penghambaan (sharih al- ubudiyyah) kecuali dengan berpasrah diri pada qadha. (lbnu Atha illah As-Sakandari) Buku ini merupakan serpihan beberapa berita, selayang pandan dan pengalaman mereka (para nabi, sahabat Nabi dan salafushsh penulis sunting dari berbagai referensi secara mendalam dan sering di rujukan manakala dunia terasa begitu gelap dan wajahnya semakin muram. Dari sana penulis mendapatkan sesuatu yang bisa melipur lara hati, menja obat sekaligus menguatkan diri menghadapi berbagai ujian dan kejadian. Bukui ini pun mencoba mencari sosok mereka dan bertanya tentang kabar beritanya, dengan cita obsesi sehingga bisa melihat jalur yang mereka tempuh, atau merasakan dan mencium keharuman sepoi angin lembah mereka yang wangi semerbak, yaitu lembah keridhaan yang mereka huni dan semarakkan. Buku ini ingin mengajarkan kepada kita untuk menjadi hamba Allah sejati yang benar-benar tunduk kepada hukum ketentuan-Nya, ridha dengan segala ketetapan-Nya dalam kondisi apa pun, dan tidak berubah-ubah hati kita menuruti perubahan perbuatanNya. Jika seseorang ridha kepada Allah hanya dalam masa-masa suka, sementara ia tidak ridha kepada-Nya saat masa-masa susah, maka ia adalah hamba-hamba busuk. a297.05 aAkhlak aIslam a1 a052770 a052771 a052772 a052773 a052774 a052771 a052770 a052772 a052773 a052774